السَلامُعَلَيْكُموَرَحْمَةُاللهِوَبَرَكَاتُه
Kurang kompak! Sekali lagi!
السَلامُعَلَيْكُموَرَحْمَةُاللهِوَبَرَكَاتُه
إنَّاللهَيُحِبُّالوِطْرَ
Sesungguhnya Allah itu ganjil dan menyukai yang ganjil. Maka
dari itu sekali lagi.
السَلامُعَلَيْكُموَرَحْمَةُاللهِوَبَرَكَاتُه
الحَمدُلِله, الحَمْدُلِلهِرَبِّالعَالِميْنَوَبِهِنَسْتَعِيْنُعَلَىاُمُورِالدُنْيَاوَالدِّيْنِوَالصَّلاةُوَالسَّلاَمُعَلَىأَصْرَفِالأَنْبِيَاءِوَالمُرْسَلِيْنَوَعَلَىألِهِوَالصَّحْبِهِأَجْمَعِيْنُ.
أمَّابَعْدُ.
Allah telah menitipkan cinta-Nya ketika kita bagun pagi
tadi. Ketika kita membasuh muka dengan air wudhu dan kita dapati bahwa Allah
telah memberikan kesempatan kepada kita satu hari lagi untuk kembali menghiasi
catatan amal dan memaknai kehidupan kita. Maka bersyukurlah dan berjanjilah
bahwa kita akan membuat segalanya lebih baik hari ini.
Alhamdulillah!
Sudahkah kita bersyukur kepada-Nya walau sekali, Para
hadirin?
Saya percaya hadirin sekalian sholeh dan sholehah. Kenapa
saya bicara seperti ini? Kenapa? Ada yang tahu? Jika ada yang tahu angkat
kepalanya!
Karena ketika saya naik ke panggung ini, saya terkesima
dengan cahaya yang begitu terpancar dari muka hadirin yang begitu bersinar.
Swiiingg… cahayanya sampai menyilaukan.
Subhanallah! Ternyata itu sorotan lampu dari atas.
Hadirin sekalian yang dirahmati Allah.
Sebagaimana kita tahu bahwa Nabi Muhammad SAW. dilahirkan di
Kota Makkah, pada tanggal 12 Rabbiul Awwal, 571 Masehi pada tahun Fiil.
Kenapa disebut tahun Fiil? Karena pada saat itu, ketika
Rasulullah SAW. Dilahirkan oleh Ibunya, Aminah, ada rombongan tentara gajah
yang ingin menghancurkan Mekkah, yang ingin memindahkan ka’bah ke Negeri
mereka. Maka Allah SWT. Pun menghalangi mereka dengan dilemparkannya batu-batu
ke bumi seperti hujan batu. Dari situlah disebut tahun gajah.
Ada seseorang bertanya:
“Ustadzah, kata ibu saya, ketika ibu
saya melahirkan saya di rumah, dengan dibantu oleh dukun beranak, ada rombongan
semut yang menyerang kue di atas meja. Nah, berarti saya dilahirkan pada tahun
semut donk, ustadzah?”
Ya memang rombongan, tapi itu tidak ada kaitannya dengan
mengganggu Agama Allah. Benar tidak apa benar?
Nabi Muhammad SAW. dilahirkan ke bumi tidak hanya ingin
menikmati hidup di dunia saja.
Rasul Berbicara kepada istrinya:
“Wahai Khodijah istriku, saya di
dunia ini Cuma pengen jalan-jalan aja, mengelilingi mekkah sampai ke madinah
pake onta. Jangan lupa perbekalan buat makan siangnya. Nasi goreng kurma plus
jus zam-zam saus kacang Arab”
Bukan seperti itu keinginan beliau ke bumi ini. Tetapi
beliau membawa misi yang sangat agung. Misi yang dititipkan oleh Allah
kepadanya.
Beliau dilahirkan atas rencana Allah SWT. untuk berdakwah
kepada umat-Nya yang pada waktu itu masih di area kejahiliyahan. Beliau
berkorban lahir dan batin tanpa mengharap imbalan. Beliau hanya ingin menggiring
umatnya dari kegelapan menuju terang benderang.
Pernahkah kita memikirkan jika dulu Rasulullah SAW. tidak
berdakwah, hanya diam dan membiarkan umatnya berkecimpung di dunia kebodohan,
sehingga sampai pada saat sekarang ini kebodohan itu masih ditunaikan oleh kita
sendiri?
Minuman keras bahkan narkoba diasumsi secara
terang-terangan, pembunuhan di mana-mana, bahkan aktivitas zina dilakukan
secara bebas. Na’udzubillah.
Bagaimana jika hal itu terjadi?
Maka dari itu kita manusia yang mempunyai akal pikiran,
seyogyanga kita bersyukur karena Rasulullah SAW. telah merubah keadaan itu
menjadi sekarang ini, walau banyak dari kita masih melenceng dari jalan-Nya dan
walau banyak dari kita masih terkesima dengan kilaunya dunia.
Bertaubatlah! Allah masih senantiasa membuka pintu
taubat-Nya. Semoga kita termasuk dari golongan-Nya yang diridhoi, amin.
Rasulullah SAW. tidak pernah gentar ketika ancaman
menderanya, beliau tidak pernah takut kepada siapapun yang mengancamnya. Beliau
Pahlawan yang patut menjadi idola bagi kita semua.
Bukan malah mengidolakan artis-artis hollywood yang tidak
meninggalkan bekas sejarahnya untuk Agama Islam.
Maka dari itu, kita sebagai umat Islam, umat yang telah
digiring oleh Rasulullah dari kebodohan menuju kebenaran, wajib bagi kita untuk
berterimakasih kepadanya. Dengan bagaimana? Dengan mengikuti setiap sunnahnya,
dengan mengikuti setiap kebiasaannya. Dengan begitu, Rasulullah akan mencintai
kita. Maka syafa’atnya pun akan kita raih ketika hari akhirat tiba. Rasulullah
pun pernah berkata: “ Barang siapa yang mencintai sunnahku maka dia termasuk
golonganku.”
Mungkin cukup sekian ceramah dari saya, jika ada kekurangan
saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan jika ada kelebihan jangan
dikembalikan, saya ikhlas.
وَبِاللهِتَوْفِقِوَالهِدَايَةِوَالرِّضَىوَالعِنَايَةِوَالسَّلاَمُعَلَيْكُمُوَرَحْمَةُاللهِوَبَرَكَاتُهُ